JIWAKU

Kepada kata yang belum terucap ku mengigau akan indahnya cinta.
Terbuai akan igauan yang memalukan.
Kepada sang mimpi aku menumpahkan setetes cerita yang tiada akhir.
Dengan pena biru aku ukir episodku ini di lembaran baru ini.
Namun apalah artinya.
Jika hati  mengharu yangg kian meneteskan yang tak mungkin pantas di teteskan oleh mata.
Sesuatu yang mencekam hatiku semakin berlarut-larut.
Angin syahdu dengan shimponi kemenangan mengaluni hatiku dengan bimbang.
Egoku/egomu??
Jiwaku berselimut kekelaman laksana arzak yang jauh terpendam dalam perut bumi.
Semakin ringkih aku untuk tertawa pada sinar rembulan.
Sinar yang orang bilang indah menenggelamkan aku,jiwaku,hatiku,fikiranku,bahkan batinku yang Larut dalam samudra yg kian mengombang-ambingkan dg riak air laut yg mugkin dianggap biasa.
Kepada yang merasa sekilas hatinya berilusi dengan berawang dan berfikir apa itu.
JIWAKU 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.