Selayang Pandang

Ketika rajutan-rajutan rindu telah menyatu. Hati bagai tanah tandus tanpa bunga dan kumbang. Tiada kata indah tanpa pola rindu yang berseling dengan kata sayang. Kata ini hanya tertuju padamu. Rasakan getaran darah dan nadiku yang mengalir dan meneriakan kalau-kalau beta rindu kanda.

Dalam mimpi-mimpi dan khayal-khayalku hidup bersamamu. Tak ada musnahnya. Hanya berawang-awang di alam semu. Laksana pantai tanpa tepi. Seperti garis horizontal yang tak berujung.

Ya Allah...
Biarlah hati ini berkembang dan kasih ini untuknya. Kan ku jaga puingan-puingan hati yang tersisa ini. Biarkan hatinya selalu terisi dengan singgahan-singgahan kalbuku yang terjenak di lembayungnya. Biarkan ukiran sentumnya duduk di jantungku. Nan biarkan namanya selalu berhembus di setiap nafas yang ku hela ini.

Kuhembuskan nafas-nafas cinta agung yang ku persembahkan padamu demi Rabb. Baling-baling cinta dan kasih sayang ini tak kan ku biarkan dihempas badai yang menghadang tiba di hadap muka. Walau serapuh-rapuh hatiku, namun di hati paling dalam ini senantiasa selalu "kamu". Ku yakin disana Rabbi telah menyiapkan altar dan istana megah tuk kita.

Walau itu hanya di alam khayal tanpa di fakta ku syukuri ku bisa bermimpi indah di tidurku yang panjang bersamamu. Karena kau sempat bangunkanku di buruknya mimpi di kegelapan gerhana.
Selayang Pandang 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Bawalah Ia

Sejujurnya hati ini resah memelukmu
Takut.........
Tanganmu memegang cinta lain selain diriku
Aku pernah berfikir bahwa akulah satu-satunya
Tapi fikiranku telah ditenggelamkan kenyataan yang lebih sakit dari lutut terluka
Luka itu perlahan sembuh, tapi bekas itu????
Aku selalu ingat
Aku tidak berpura-pura lupa
Berjanjilah....
Bahwa kau tak akan membuka balutan yang telah dikemas rapi itu
Bawalah Ia 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

"Kang Mas"

"Kang Mas" dua kata yang begitu indah
Ingatkah kau...
Dulu aku pernah bermimpi denganmu
Bahkan aku pernah merakit mimpiku denganmu dalam suatu singgasana yang dikau menjadi raja dan akulah permaisurimu
Namun, semakin hari......
Tepatnya 28 Juli lalu mimpi yang kita punya berbeda
Semua telah membebaskanku
Untuk berenang sesukaku tanpamu
Tapi dalam gempa berjalan di tepi sisi hati bulan itu masih tersisa, aku sepi.....
Aku tak akan pernah mengharapkanmu kembali kang mas
Taukah kau betapa membunuhku kepergianmu
Secara tak sadar, kau meninggalkanku tanpa pertahanan
Sungguh aku orang tersedih di dunia
Menangis,,entah apa yang di tangisi..
Dan dalam tangisan pun ku harus tersenyum
Ah duhai sang pemilik segala
Aku tau bahwa kang masku bukanlah orang yang tegar pada pendiriannya,aku tau Tuhan....
Maka berikanlah ia ketegaran dalam prinsipnya
Biar aku tau dia bahagia entah bersama siapa
Bahagiamu tentu bahagiaku, bahagiaku tentu bahagiamu bukan?
"Kang Mas" 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.