JERITAN KECILKU

Aku tau disana akan ada orang yang lebih indah daripada aku
Dan kau bisa mendapatkannya
Indahmu tidak ada apa-apanya di banding mereka naz
Otakku berkata
Oh tidak dan mencoba berfikir bagaimana bisa aku mendapatkannya
Perasaanku pun tak mau kalah saing. Dia berkata
"Jangan-jangan, kamu tak ingat bagaimana dia selalu mengecewakanmu? Kamu juga tak ingat bagaimana indahnya dua bulan lalu? Tapi sekarang? Nihil"
Jawaban ditampung sdan kesimpulannya menangis.
Dengan sedikit provokasi perasaan otakku mulai berkata iya.
Dengan santainya otakku menyapa
"Naz, kamu iri kan melihat temanmu? Jogja-Kediri di tempuh hanya demi kekasihnya. Dan kau apa? Dia tak sempat, kamu irikan?"
Iya sihh, tapi kucoba untuk bersabar.
Ternyata yang aku nanti slama ini adalah guratan kecewa.
JERITAN KECILKU 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

MUTIARA SENJAKU TELAH MEMUDAR


Entah bagaimana awalnya kisahnya.
Aku tlah terlarut di dalam cerita crew kotak.
Mutiara Senjaku…
Adalah menatap indahnya sang rembulan dan bintang-bintang atau harus mendung dikaki cakrawala.
Haaahhh melelahkan.
Meskipun jarak memisahkan.
Hanya ku bisa memandang tatapan matanya dalam kertas message.
Sentuhannya melalui kata-katanya yang terbiasa santun.
Itu bukan kakak salma.
Kau berubah…
Berubahmu tlah merubah prinsipku.
Dimana aku harus lebih kuat, lebih tegar.
Kakak, kau banyak melukis hari-hariku dengan indahnya.
Tiga tahun lamanya kau memberi warna hidupku.
Tak maukah kau menggores kanvas hidupku dengan warna biru??
Ohh jangan slalu abu-abu yang kau gores kakak.
Disini aku tak mampu, tpi itu adalah pilihanmu.
Aku diam bukan berati tak sayang.
Tapi disini aku bukan nay yang manja, yang mengandalkan kasih sayangmu, bukan pula nay yang slalu mengharapkan kedatangan senja untuk menyambut indah rembulan.
Disini nay yang bergelut antara emosi, otak , dan perasaan.
Antara kuat atau lemah.
MUTIARA SENJAKU TELAH MEMUDAR 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.